Setiap orang memiliki hobi, yaitu suatu kegiatan yang disukai. Dengan disukai, maka hobi menjadi suatu kegiatan rutin, bahkan juga menjadi suatu kebanggaan.
Dari segi ekonomis, tenis adalah merupakan jenis olahraga yang menengah. Harga raket tennis adalah terjangkau oleh kalangan ekonomi menengah. Demikian juga bola tennis, selain harganya terjangkau, bola tennis tidak mudah rusak seperti halnya bola bulutangkis.
Dari segi pemain, tenis biasa dimainkan oleh kalangan yang menengah juga. Tidak seperti halnya golf yang memiliki pemain rata-rata orang yang kaya atau pejabat tingkat tinggi, pemain tennis adalah merupakan campuran dari kalangan pejabat dan juga bawahan.
Klub Tenis di perusahaan saya bekerja (Chevron) memiliki anggota paling banyak dibandingkan dengan anggota klub-klub yang lain.
Alasan-alasan tersebut diatas menjadi latar belakang, kenapa saya memilih tennis sebagai hoby saya. Dengan melakukan aktivitas hoby, dapat diharapkan mendapatkan pergaulan dengan teman (networking) yang lusa, memperoleh aktivitas pelatihan fisik badan yang cukup, serta dapat mempelajarinya untuk meningkatkan prestasi.
Saya baru mulai belajar tennis, ketika baru bekerja di Chevron (dulu namanya masih Caltex), yaitu ketika sudah berumur 25 tahun. Tanpa pelatih khusus, tetapi saya belajar dengan cara menonton, membaca, dan diskusi bersama teman-teman sesama belajar. Baru setahun belajar tennis, saya mampu menjadi juara-2 di tournament single kelompok flight A-1 (Intermediate) 1998. Sejak menjadi Juara tournament singgle flight A-1 tersebut, saya mulai diajak untuk memperkuat Team Rumbai dalam mengikuti pertandingan antar district Caltex, walaupun masih sebagai pemain cadangan.
Tahun 1991, saya menjadi Juara 3 tournament paling bergengsi di Caltex, yaitu open single tournament, yang terbuka bagi semua pegawai di Rumbai.
Tahun 1994, ketika sudah berumur 31 tahun, adalah merupakan tahun prestasi gemilang saya, dimana saya menjadi Juara 1 pada Single Tournament di kelompok flight A (Tertinggi/Advance), yaitu dengan mengalahkan pemain tennis expatriate dari London (Mike Grass) di babak final yang memakan waktu sekitar 3 jam...dramatis...hahaha.
Selain kejuaran-kejuaraan tennis di lingkungan Chevron, saya juga sering ikut bertanding mewakili Chevron (Caltex) dalam pertandingan yang bertaraf nasional yaitu PETRO CUP (pertandingan olahraga antar perusahaan minyak di Indonesia), dan selalu mendapatkan medali paling tidak medali perak. Saya juga sering ikut memperkuat Team tennis Chevron yang sering mendapatkan juara-1, runner-up, atau Juara 3, dalam mengikuti pertandingan-pertandingan antar instansi di Pekanbaru.
Melalui olahraga tennis, selain prestasi, dan kesehatan badan, saya banyak memiliki jaringan teman, baik lain departemen di lingkungan Chevron, serta dengan lembaga di Pemerintahan dan Swasta. Sering, pekerjaan kerjasama team/departemen saya dapat segera beres dikarenakan relasi dengan teman main tennis di departemen lain. Saya kenal dan dikenal baik dengan top management Caltex saat itu (Baihaki Hakim, kemudian Humayunbosha), bukan karena posisi pekerjaan saya, namun karena sering bermain tennis dengan beliau-beliau. Pernah suatu ketika, saya harus berurusan dengan polisi di Pekanbaru, namun karena berjumpa dengan seorang polisi yang pernah bertemu di suatu pertandingan tennis, maka semua urusan jadi sangat lancar karena bantuannya....hehehe
Melalui media ini, saya ingin sharing tips tentang "Tennis sebagai Hobi dan Prestasi", yang meliputi tips tentang: pukulan-pukulan dasar yang ampuh, sasaran pukulan yang mematikan lawan, strategi bertanding, serta membangun jalinan atau jaringan teman melalui tennis.
Semoga bermanfaat.
Tuesday, January 13, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment